CHANT TEKNIK SUARA PERUT
PATIFOSI PUCAKWANGI - Bersorak saat terjadi gol maupun chants yang lantang selama pertandingan berlangsung seperti menjadi sebuah ‘keharusan’ bagi orang yang menganggap dirinya suporter. Karena di sinilah passion dan kebanggaan seorang suporter. Lalu apakah kualitas suara kalian sudah bisa dikatakan lantang? Atau selama ini cara menggunakan senjata utama kurang tepat? Tidak ada salahnya kita belajar bersama demi kemajuan kualitas suara kita.
Manfaat yang
langsung didapat ketika menggunakan suara perut adalah tidak mudah
lelah dan suara yang dihasilkan terdengar lantang. Suara perut tidak
bisa dipisahkan dengan diafragma. Diafragma adalah lapisan otot yang
memisahkan rongga dada, tempat jantung, dan paru-paru berada, bersama
dengan organ dalam tubuh. Diafragma mungkin dikenal sebagai penyebab
kejang dan cegukan, tetapi juga merupakan bagian penting untuk
bernyanyi. Bernyanyi dengan benar memerlukan dukungan pernafasan
diafragma, yang menggunakan otot untuk memaksa udara dari paru-paru
ke pita suara.
Ada 2 metode
melatih suara perut yaitu :
1.Memperkuat
Diafragma
praktekan
langkah-langkah berikut :
A. Belajarlah
mengetahui posisi otot diafragma.
·
Cara terbaik membayangkan cara bernyanyi dengan diafragma adalah
dengan menganggapnya seperti sebuah peron atau permukaan meja. Otot
ini harus kuat dan stabil serta mampu menyediakan fondasi bagi suara
untuk keluar melalui kolom udara.
·
Jika sulit merasakan diafragma, berbaringlah mendatar di lantai dan
letakkan sebuah beban di area perut, seperti buku besar. Dorong beban
tersebut ke atas menggunakan otot di perut. Secara bersamaan, hirup
udara ke dalam paru-paru hingga penuh. Lalu bernyanyilah, otot yang
digunakan saat itu adalah diafragma.
B. Berlatih
bernafas melalui diafragma. Untuk bernafas melalui diafragma,
tarik nafas sedalam mungkin sambil mendorong perut keluar sejauh
mungkin dalam posisi tubuh yang stabil. Kemudian keluarkan nafas dan
tarik perut kembali. Pastikan pundak tidak ikut bergerak.
·
Otot-otot yang digunakan ketika bernafas harus tetap kuat namun tidak
kaku ketika bernyanyi. Otot dada, pundak, dan wajah harus tetap
lemas.
·
Bayangkan diri kalian sebagai sebuah cerobong asap, dan nyanyian yang
muncul dari cerobong tersebut berasal dari diafragma, ke uar dari
paru-paru, dan naik ke atas.
C. Lakukan
latihan penguatan pernafasan diafragma. Latihlah diafragma
secara teratur. Ketika telah belajar untuk bernafas dengan benar,
kalian perlu menguatkan diafragma. Ambil nafas dalam-dalam dari
diafragma, dan ketika berlatih, hitunglah sebanyak mungkin, hitung
perlahan dan stabil, kemudian catat sebanyak apa perkembangan latihan
setiap hari.
D. Berlatih
cara bernafas sambil menyanyi. Jika ingin memperkuat diafragma
untuk bernyanyi, perlu melakukan latihan-latihan pernafasan tadi
dengan teratur, dengan melakukannya pada beberapa waktu setiap hari.
2.
Bernyanyi Dengan Benar
praktekan
langkah-langkah berikut :
A. Selalu
lakukan pemanasan. Latihan vokal dan pernafasan sangat penting
untuk memanaskan suara sebelum bernyanyi. Bernyanyi dari diafragma
hanya satu bagian dari keseluruhan cara bernyanyi dengan benar, dan
hal ini harus dipadukan dengan latihan-latihan lainnya. Kapan pun
sebelum mulai bernyanyi untuk waktu yang panjang, kalian harus:
Ambil satu
nafas yang dalam dan tahan selama beberapa detik lalu lepaskan
perlahan-lahan. Selama nafas masuk, angkat tangan sampai kedua tangan
saling bersentuhan, kemudian letakkan tangan ke bawah perlahan-lahan
sambil membuang napas. Lakukan tiga sampai lima kali.Mulailah dengan
nada terendah yang dapat dinyanyikan lalu tingkatkan terus sampai ke
nada tertinggi yang dapat dinyanyikan, tanpa memaksakan. Jangan
terburu-buru. Semakin lambat akan semakin baik. Latihan ini membantu
mengontrol nafas dan memanaskan pita suara untuk bernyanyi.
B. Berdirilah
dengan postur yang baik ketika bernyanyi. Ketika bernyanyi
dengan diafragma, kalian harus mengambil napas dengan lebih banyak
dan panjang. Untuk melakukannya, tubuh harus berada dalam postur
sempurna. Jaga punggung tetap tegak, turunkan pundak, dan berfokuslah
menjaga posisi ini sambil bernafas dan memberikan ruang
seluas-luasnya pada suara dan napas.Diafragma terletak persis di
bawah tulang rusuk yang menahan paru-paru, sedangkan posisi
membungkuk akan mendorong tulang rusuk ke arah paru-paru sehingga
menghambat pelebarannya ke arah bawah, padahal hal ini dibutuhkan
untuk menarik napas panjang.
C. Bernyanyi
dengan tenggorokan terbuka. Lihatlah di cermin ketika menguap,
lihat dan rasakan bukaan di tenggorokan. Ini diperlukan ketika
bernyanyi, serileks mungkin. Untuk membiarkan udara mengalir lebih
natural dari diafragma.Berpura-puralah memiliki bola di tenggorokan
yang memaksanya tetap terbuka. Berlatihlah menyanyi sambil membiarkan
tenggorokan terbuka. Kalian mungkin perlu sedikit waktu untuk
menggapai nada sekuat biasanya, namun langkah ini sangatlah penting
untuk mempertahankan kekuatan suara.
D. Latih kedua
“bagian” suara. Anggap suara kalian seperti terbelah menjadi
dua, tetapi terhubung. Nada tinggi disebut sebagai suara kepala dan
nada rendah adalah suara dada. Untuk mengeluarkan bunyi penuh dalam
setiap suara, Kalian harus bernyanyi dari diafragma, namun
mempelajari perbedaan kedua jenis suara ini dan gerakan di antara
keduanya dapat membantu penempatan nada suara.Lakukan latihan
pernapasan secara teratur agar terbiasa dengan sensasi pergerakan
antara kedua suara. Cobalah interval bernyanyi untuk melatih kedua
suara dan memperkuat transisi keduanya.
TIPS
1. Letakkan tangan di atas
diafragma, dan jika terasa naik-turun, berarti sudah melakukannya
dengan benar.2. Selalu lakukan pemanasan sebelum mulai bernyanyi. Regangkan tubuh dan berlatih bernyanyi dalam beberapa tingkat nada agar suara keluar sepenuhnya.
PESAN
Hindari es dan gorengan satu
hari sebelum pertandingan. Minuman dingin akan membuat otot di
sekitar tenggorokan akan menjadi kaku sehingga sangat berpengaruh
saat kita nge chants.
Sedangkan berdasarkan penelitian, ada pengaruh asupan gorengan
terhadap frekuensi suara saat bernyanyi, hal ini dapat dilihat dari
perubahan bermakna dimana frekuensi suara penyanyi menjadi lebih
rendah dari frekuensi sebelum diberikan asupan gorengan.
semoga bermanfaat.
Belum ada Komentar untuk "CHANT TEKNIK SUARA PERUT"
Posting Komentar